Pada tahun 1944, militer Amerika mendarat di pesisir Saipan. Menolak untuk bunuh diri bersama atasannya atau dipaksa masuk ke kamp tawanan perang, Kapten Oba Sakae memimpin sekelompok anak buahnya dan penduduk lokal lain yang berpikiran sama ke pegunungan. Bahkan setelah mendengar laporan tentang penyerahan diri militer Jepang, Oba menepis laporan tersebut sebagai propaganda dan terus melancarkan serangan gerilya terhadap tentara Amerika, sehingga ia mendapat julukan “si rubah”. Tak lama kemudian, bahkan komandan Amerika yang ditugaskan untuk menangkap Oba pun mulai mengagumi musuhnya yang gigih.