Lola Edna menghadapi tantangan demensia yang melemahkannya, sambil menghabiskan waktu di fasilitas untuk para manula. Dia mengumpulkan foto-foto dari pengunjung sesekali, kebanyakan orang asing, dengan harapan dapat mengingat putri dan cucunya yang telah lama hilang. Dia pemarah, pengganggu bagi orang tua lain dan pengasuhnya. Sampai dia bertemu Angel, pengasuh baru yang mengendalikan perilakunya. Hubungan cinta-benci terjadi di antara mereka, sampai Lola Edna marah dan melukai dirinya sendiri. Transformasi kontemplatif terjadi dan dia akhirnya menemukan seorang teman di Angel yang tidak hanya memanjakannya dengan perawatan dan perhatian penuh, tetapi juga menyatukannya kembali dengan nenek-nenek dan pengasuh lainnya. Pada ulang tahunnya yang ke-65, Angel mengejutkannya dengan wahyu yang mengubah hubungan mereka dari sahabat, menjadi belahan jiwa yang tak terpisahkan dan jiwa yang sama.