Kamla sangat berkomitmen pada pekerjaannya sebagai psikiater; pasien-pasiennya mendapati dia suportif dan menerima. Akan tetapi, masyarakat tidak serta-merta menerimanya karena dia adalah seorang wanita lajang berusia 40-an, yang masih tinggal bersama ayahnya yang sudah tua. Bibinya, Ansaf, bersikeras mengajak calon suami. Akan tetapi, Kamla sebenarnya telah bertemu dengan seorang pria – seorang penulis glamor, Youssif, yang berbicara membela cinta, kebebasan, dan hak-hak perempuan – dan jatuh cinta. Pada saat yang sama, dia mendapatkan pasien baru – Asmaa, seorang pelacur miskin yang menderita depresi berat. Kamla sangat berempati dengan Asmaa, menyadari bahwa mereka memiliki lebih banyak kesamaan sebagai wanita daripada yang mungkin terlihat pertama kali. Akan tetapi, kesalahannya adalah terlibat secara pribadi dengan pasiennya, yang mengubah hidupnya sendiri.