Film ini berdasarkan cerita rakyat, memadukan fantasi, humor, dan cinta. Film ini penuh dengan kesegaran. Film ini terutama tentang fakta bahwa biduk besar, dewa besar biduk besar, dibelenggu oleh tianzhu, dan dirampok oleh empat puluh tujuh. Surga telah memberikan ‘barang dan perbuatannya’ untuk membiarkannya bepergian ke seluruh dunia dan untuk mereproduksi cerita-cerita rakyat. Panglima kanopi (wang yikai) heroik dan mana tak terbatas tak terbatas, memimpin 800.000 pasukan air, melambaikan ‘paku bergigi sembilan’ dan binatang buas jahat selama tiga hari tiga malam, pada akhirnya akan mengalahkan segala rintangan, memenangkan kemenangan total, tetapi satu kemenangan di lapangan membuat kapten kanopi sombong dan tidak senonoh, mabuk dan melengkungkan istana banteng kaisar giok, dan kaisar giok dengan marah mengusir kapten kanopi dari surga dan jatuh ke dunia fana.