Setelah serangkaian usaha yang tidak sesuai harapan gagal, pemain sepak bola profesional yang sudah pensiun, Kim Won-kang, kebetulan mengunjungi Timor Timur, di mana ia melihat anak-anak bermain tanpa alas kaki di lapangan berbatu. Merasakan peluang bisnis baru karena negara itu tidak memiliki satu pun toko peralatan olahraga, ia memulai rencana untuk menjadi kaya dengan cepat dengan menjual sepatu atletik kepada anak-anak muda yang tidak bersepatu. Sayangnya, tidak ada seorang pun di sana yang mampu membayar $60 untuk sepasang sepatu, bahkan dengan cicilan yang besar, dan sebelum ia menyadarinya, ia terpaksa melatih tim yang terdiri dari anak-anak berusia 10 tahun yang compang-camping dan prospeknya tampak suram. Ditulis oleh Palm Springs International Film Festival